Contoh Laporan Tugas Kartografi Penggunaan GPS
1. Judul
Penggunaan GPS
2. Tujuan
Tujuan diadakannya praktikum ini adalah
a. Mahasiswa dapat mengetahui
bagian-bagian dan fungsi GPS
b. Mahasiswa dapat menggunakan GPS
secara sederhana dalam menentukan posisi di lapangan.
c. Mahasiswa mampu mem-plot hasil
pembacaan GPS ke dalam peta google map
3. Alat dan Bahan
a. Alat tulis menulis
b. Kertas gambar
c. GPS
4. Prosedur Kerja
a. Menyiapkan
alat tulis untuk mencatat koordinat yang akan di cari.
b. Dengan
menggunakan GPS, catat koordinat posisi untuk beberapa objek di lapangan
5. Kajian Teori
Adalah bagian dari sistem radio navigasi
berbasis satelit yang secara terus-menerus mentransmisikan informasi dalam
bentuk kode, sehingga memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan lokasi / posisi,
ketinggian, kecepatan dan waktu dengan mengukur jarak kita dengan satelit.
Global positioning system merupakan
metode penentuan posisi ekstra-teristris yang menggunakan satelit GPS sebagai
target pengukuran. Metode ini dinamakan penentuan posisi secara global karena
koordinat yang dihasilkan bersifat geosentrik, artinya pusat massa bumi
dianggap sebagai pusat sistem koordinat sehingga sistem koordinat ini berlaku
untuk seluruh dunia. Sebagai bidang referensi (bidang datum) koordinat
digunakan elipsoid World Geodetic System 1984 (WGS 1984).
Ada dua jenis alat penerima sinyal GPS
yaitu navigasi dan jenid goedetik. Alat penerima jenis navigasi merupakan alat
yang mempunyai bentuk sederhana, kecil, dan praktis dibawa kemana-mana karena
tidak dilengkapi alat perlengkapan lainnya (seperti statip atau kaki tiga dan
antena luar) sehingga, tidak memerlukan bantuan orang lain untuk
membawanya.karena itu, alat ini sangat sesuai untuk digunakan sebagai alat
petunjuk navigasi. Berbeda dengan jenis navigasi, jenis geodetik merupakan alat
penerima sinyal satelit GPS yang mempunyai bentuk dan ukuran lebih besar dari
jenis navigasi, serta dilengkapi dengna kaki tiga (statip) untuk
menempatkan antena tepat diatas titik yang akan diukur/ditentukan posisinya.
Dengan demikian, untuk membawa seluruh perlengkapan kelapangan diperlukan dua
atau tiga orang personal.
Prinsip penentuan posisis degan GPS ini
merupakan metode pengikatan keblakang. Pada metode pengikatan kebelakang yang
asli, data yang diukur adalah sudut-sudut di titik yang dicari koordinatnya
desatelit-satelit yang sedang diamati (paling sedikit diperlukan empat satelit
untuk setiap satu titik ukur0. Berhubung posisi/ koordinatnya sudah diketahui
setiap saat, maka satelit-satelit tersebut bervungsi sebagai titik ikat. Posisi
yagn diukut/ditentukan oleh metode GPS ini adalah dalam bentuk koordinat
siku-siku tiga dimensi atau dapat pula dlam bentuk koordinat geodetis (lintang,
bujur) yang semuanya ditentukan terhadap elipsoid geosentrik World Geodetic
System 1984 (WGS-1984).
5.1. Fungsi
1. Menghitung jarak dan arah dari
lokasi tempat kita berada.
2. Satu unit GPS dapat menyimpan
dalam memory lokasi di mana kita berada saat ini.
3. Setiap lokasi dapat diberi nama
atau nomor dan tanggal dan waktu.
4. Mengingat lokasi yang pernah kita
simpan.
5. Mengarahkan kita dari satu lokasi
ke lokasi lain dengan simbol berupa grafik.
6. Menyimpan rute perjalanan kita dan
mengantar kita kembali dengan rute yang sama.
7. Berfungsi sebagai kompas yang
dapat menuntun kita ke arah yang tepat.
8. Dapat digunakan sebagai penunjuk
arah di kapal, mobil dengan menggunakan daya sebesar 12 volt.
9. Beberapa GPS dapat menunjukkan
peta jalan-jalan utama, sungai-sungai.
10. Beberapa GPS juga dapat
menampilkan kekuatan baterai, posisi satelit, kekuatan sinyal.
5.2. Cara kerja
Satelit GPS pertama diluncurkan tahun 1978
dan konstelasi 24 satelit berhasil dilengkapi tahun 1994. Setelah itu
satelit-satelit baru rutin diluncurkan untuk meng-upgrade satelit lama atau
mengganti satelit yang rusak/tidak berfungsi lagi. Tiap satelit mentransmisikan
data navigasi dalam sinyal CDMA (Code Division Multiple Access)-sama
seperti jenis sinyal untuk telepon seluler CDMA. Sinyal CDMA menggunakan kode
pada transmisinya sehingga penerima GPS tetap bisa mengenali sinyal navigasi
GPS walaupun ada gangguan pada frekuensi yang sama. Frekuensi yang digunakan
adalah L1 (1575,42 MHz) dan L2 (1227,6 MHz).
Kode CDMA disebut "pseudorandom"
karena seakan-akan ("pseudo") tidak beraturan ("random"),
padahal tidaklah demikian. Kode CDMA tiap satelit dipilih dengan saksama agar
tidak mengganggu transmisi satelit lainnya. Jenis kode CDMA ini ada dua, yaitu
C/A dan P(Y). Kedua kode ini ditransmisikan pada frekuensi L1, sementara di L2
hanya ada kode P(Y).
C/A (Coarse/Acquisition)
penggunaannya terbuka untuk siapa saja. "Coarse" karena
resolusi datanya lebih kasar/tidak sepresisi kode P(Y). Ini disebabkan modulasi
kode yang lebih lambat, yaitu 1,023 MHz dibandingkan dengan P(Y) yang 10,23 MHz
(bandingkan dengan cdma2000 yang 1,2288 MHz dan WCDMA (generasi penerus GSM)
yang 3,84 MHz). Kata "Acquisition" adalah untuk akuisisi
karena kode C/A yang sederhana lebih mudah dikenali dibandingkan dengan kode
P(Y) sehingga untuk menangkap sinyal kode P(Y) lebih mudah setelah berhasil
mengakuisisi satelit GPS dari sinyal C/A-nya. P(Y) berarti kode precision (presisi)
yang dienkripsi dengan kode sandi Y. Modulasi kode yang sepuluh kali lebih
cepat dibandingkan dengan kode C/A menyebabkan secara teoritis mampu memberikan
presisi 10 kali lebih baik juga. Enkripsi digunakan agar data navigasinya tidak
bisa digunakan orang tanpa seizin Departemen Pertahanan AS. Dengan
mensinkronisasikan kode ini, alat penerima GPS dapat menghitung berapa waktu
antara sinyal dikirim dari satelit dan diterima oleh alat penerima GPS. Data
lain yang diperlukan juga ditumpangkan pada sinyal kode GPS, antara lain:
koreksi posisi satelit, koreksi waktu satelit, dan informasi mengenai atmosfer
yang dilalui sinyal dari satelit ke alat penerima.
Satelit-satelit ini dikontrol dari 5
stasiun Bumi, 4 stasiun Bumi yang bekerja otomatis dan satu stasiun Bumi
pengontrol utama. Empat stasiun Bumi otomatis hanya berfungsi menerima data
dari satelit GPS dan meneruskan informasi itu ke stasiun pengontrol utama.
Stasiun pengontrol utama memberikan koreksi data navigasi ke satelit-satelit
GPS.
Bagian akhir dari sistem GPS ini adalah
alat penerima GPS yang akhirnya menghitung semua data, melakukan korelasi, dan
menampilkan data posisi di layar display atau-kalau penerima GPS ini hanya
aksesori tambahan di PDA (personal digital assistant) di layar PDA.
Informasi yang ditransmisikan dari satelit
ke penerima GPS terdiri dari dua jenis. Yang pertama disebut
"almanak", yaitu posisi dari semua satelit GPS. Jenis informasi kedua
disebut "efemeris", yaitu koreksi data almanak. ’Almanak’ di-update
kira-kira seminggu sekali, data ’eferemis’ biasanya di-update tiap setengah
jam. Alat penerima GPS yang dinyalakan kembali setelah seharian dimatikan masih
bisa menggunakan data almanak sebelumnya.
Untuk mengetahui posisi alat penerima,
juga diperlukan informasi seberapa jauh alat penerima GPS dari satelit.
Informasi ini didapat dari mensinkronisasikan timer di penerima dengan sinyal
kode CDMA yang dikirim satelit GPS. Beda sinkronisasi dan fase sinyal digunakan
untuk menghitung "pseudorange" (perhitungan jarak ke satelit
GPS tanpa memperhitungkan perlambatan sinyal di atmosfer). Kecepatan sinyal di
ruang hampa sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 3 x 10-8 meter per detik.
Sementara kode C/A yang 1,023 MHz artinya mengirimkan 1.023.000 pulsa setiap
detiknya, atau setiap pulsa bila disinkronisasikan bisa memberikan jarak sampai
akurasi 300 meter.
Kita juga bisa menghitung fase sinyal,
sinyal itu sedang di posisi mana dari pulsa, sampai akurasi 1 persen. Jadi,
akurasi terbaik yang bisa didapat dengan kode C/A kira-kira 3 meter. Untuk kode
P(Y) yang mengirim pulsa 10 kali lebih banyak per detiknya, akurasinya bisa
sampai 0,3 meter. Ini adalah angka teoretis, pada kenyataannya akurasi GPS
kira-kira 9 meter untuk kode C/A.
Bayangkan ada satu bola dengan jari-jari
sepanjang jarak satelit penerima GPS yang pusatnya di posisi satelit di ruang
angkasa. Jika ada empat bola seperti itu, perpotongan permukaan bolanya adalah
satu titik tempat lokasi alat penerima GPS.
5.3. Aplikasi
Aplikasi GPS sangat beragam dan tidak
terbatas pada hal-hal yang berhubungan dengan penentuan posisi saja. Di udara,
GPS digunakan sebagai salah satu alternatif peralatan navigasi pesawat terbang.
Dibandingkan dengan peralatan navigasi lain, penerima GPS paling mudah
digunakan karena langsung memberikan posisi pesawat sehingga sangat cepat
menjadi populer. Dengan menggunakan beberapa penerima GPS, orientasi kemiringan
pesawat juga bisa dihitung, GPS juga favorit digunakan untuk membimbing pesawat
tanpa awak dan rudal-rudal jarak jauh.
Di laut, kapal-kapal juga senang
menggunakan GPS karena alasan kemudahan penggunaannya. IMO (International
Maritime Organization) bahkan menganjurkan pemakaian AIS (Automatic
Identification System), yaitu alat penerima GPS yang secara periodik
mengirimkan posisi kapal. GPS juga digunakan untuk mempelajari kebiasaan
migrasi satwa laut.
Penerima GPS yang tersedia dalam berbagai
bentuk dan ukuran membuat penggunaannya di darat juga beragam. Mulai dari
penerima GPS handheld untuk perjalanan lintas alam seharga sekitar Rp 1 juta
sampai penerima GPS untuk memantau perjalanan truk-truk kontainer dan kereta
api. GPS juga digunakan membuat peta dan membantu bermain golf. Jam satelit GPS
yang sangat presisi juga banyak dimanfaatkan, di antaranya sinkronisasi antar
BTS/menara pada jaringan telepon seluler.
Beberapa tahun belakangan GPS bahkan
dimanfaatkan juga di angkasa luar untuk mendapatkan posisi satelit lainnya.
Akan tetapi, aplikasi yang paling kreatif menurut penulis adalah menggunakan
GPS sebagai radar. Sinyal GPS yang memantul dari suatu obyek digunakan untuk
menghitung posisi obyek tersebut. Radar GPS lebih murah dari radar biasa karena
tidak perlu tenaga listrik besar untuk transmisi sinyal radar dan untuk
keperluan militer punya keuntungan tidak bisa diketahui posisinya dari
transmisi sinyal radar-karena radar GPS tidak mentramisikan sinyal sendiri.
6. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil
No
|
Nama lokasi
|
Koordinat Geografis
|
Koordinat UTM
|
1
|
Pertigaan kedokteran
|
Lintang 05012’02”
Bujur 10504’4”
|
X 5.27.310
Y 91.06.832
|
2
|
Pertigaan fkip
|
Lintang 05022’00.4”
Bujur 10504’44”
|
X 5.17.144
Y 91.06.786
|
3
|
Bundaran unila
|
Lintang 05011’56.2”
Bujur 10504’39.1”
|
X 5.27.053
Y 91.06.854
|
4
|
Parkiran fkip
|
Lintang 05021’56.3”
Bujur 10504’40.9”
|
X 5.17. 119
Y 94.06.906
|
5
|
Mushola fkip
|
Lintang 05021’57.5”
Bujur 105014’43.4”
|
X 5.27.115
Y 94.06.906
|
6
|
Gedung pasca sarjana
|
Lintang 05021’55.5”
Bujur 105014’46.9”
|
X 5.27.255
Y 94.06.888
|
b. Pembahasan
Dari data yang ada menunjukan bahwa tempat
satu dengan tempat yang lain memiliki perbedaan koordinat Cara kerja
sistem GPS pada dasarnya adalah menentukan jarak antara posisi satelit-satelit
GPS pada orbitnya di angkasa luar ke alat penerima GPS. Dengan minimal 4 signal
satelit yang diterima pada alat penerima GPS, maka alat penerima GPS dapat
menghitung, dengan tingkat ketelitian tertentu, lokasi? alat penerima GPS
tersebut di atas permukaan bumi. Pada saat ini j ada lebih dari 31 satelit
dengan 24 satelit aktif GPS yang mengorbit di angkasa luar, tersebar di 6
bidang orbit.
Sinyal yang dipancarkan oleh satelit GPS
memuat informasi waktu kapan signal itu dipancarkan dan juga informasi mengenai
posisi satelit yang bersangkutan di angkasa luar. Satelit GPS dilengkapi dengan
jam atom yang memiliki ketelitian sangat tinggi, sehingga data waktu yang
terbungkus dalam sinyal GPS mempunyai tingkat ketepatan/akurasi yang tinggi.
\Tingkat ketelitian yang dibutuhkan dari
alat GPS bergantung pada penggunaan alat GPS tersebut. Akurasi penentuan posisi
alat GPS komersial saat ini yang hanya menggunakan informasi dari GPS
(standalone GPS) adalah sekitar 100 meter, sedangkan bila menggunakan tambahan
referensi informasi lain (differential GPS) yang standar maka tingkat
akurasinya bisa antara 10 cm sampai 1m.
Kelemahan
Rata-rata format peta Indonesia biasanya
memakai datum dari Jakarta (0 derajat). Kebanyakan alat GPS tidak punya format
ini sehingga kita harus memakai Latitude & Longitude. Di negara
lain bisa membaca GPS kita dan langsung bisa melihat posisi kita di peta.
Langit langsung – Alat GPS perlu melihat
langsung satelit untuk menerima informasi. Oleh karena itu, kita tidak bisa
memakai GPS dalam rumah, atau terlalu dekat gedung-gedung yg tinggi, atau
dlm lembah, atau di bawah hutan lebat.
Bahasa - Dengan GPS Garmin Kita bisa
memilih bahasa yang dipakai. Tetapi bahasa yang tersedia hanya
bahasa-bahasa Eropa belum bahasa Indonesia atau Melayu.
Baterai – Jika baterai habis, tidak ada
cadangan bantuan navigasi. Biasanya alat GPS memakai 4 baterai AA dan cepat
habis kalau dipakai terus-menerus (10 - 36 jam, tergantung model).
Elektronik - Sama seperti alat elekronik
lain yang bisa rusak jika jatuh atau terkena air.
Walaupun alat GPS bisa menghitung
ketinggian, biasanya kesalahan cukup besar dan kurang cocok untuk membantu
sebagai informasi navigasi di daerah pegunungan.
7. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa setiap tempat memiliki titik koordinat yang berbeda-beda hal itu sebabkan
karena bentuk topografinya yang mempengaruhi. Dan dengan menggunakan GPS kita
dengan mudah menentukan koordinat ataupun ketinggian tempat jadi kita tidak
susah-susah mengukur ketinggian dari permukaan laut.
Global Positioning System adalah alat yang
digunakan untuk mengetahui posisi seseorang pada satu saat. Yang ditransmisikan
GPS bukan informasi posisi kita tetapi posisi satelit dan jarak penerima GPS
kita dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS kita dan hasilnya
ditampilkan kepada kita.
GPS memiliki banyak fungsi yang bermanfaat
bagi kehidupan kita, seperti melihat lokasi di mana kita berada, menunjukkan
arah untuk ke lokasi yang ingin kita tuju, sebagai kompas, menunjukkan peta
lokasi suatu tempat berupa gambar jalan dan sungai.
GPS bekerja dengan cara tiap satelit
mentransmisikan data navigasi dalam sinyal CDMA (Code Division Multiple
Access)-sama seperti jenis sinyal untuk telepon seluler CDMA. Sinyal CDMA
menggunakan kode pada transmisinya sehingga penerima GPS tetap bisa mengenali
sinyal navigasi GPS walaupun ada gangguan pada frekuensi yang sama. Kode CDMA
tiap satelit dipilih dengan saksama agar tidak mengganggu transmisi satelit
lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://artikelbiboer.blogspot.com/2009/11/sejarah-gps.html
http://cybertech.cbn.net.id/cbprtl/cybertech/detail.aspx?x=Hot+Topic&y=cybertech|0|0|2|46
http://dedi-gps-receiver.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Global_Positioning_System
http://mustakimtelematika.wordpress.com/2009/03/26/1-gps-global-positioning-system/
Sune, Nawir. 2012. Modul Praktikum
Kartografi: Prodi Geografi. Jurusan Fisika. Universitas Negeri fkip
universitas lampung.
Anonim. 2012. Mengenal Berbagai Jenis
GPS. http:// kerockan. blogspot. com/ 2010/11/
mengenal-berbagai-jenis-gps.html. Diakses Tanggal 23 Nobember 2012.
Anonim. 2012. Jenis-jenis GPS. http://karpetbasah.
blogspot. com/ 2009/10/jenis- jenis gps. html. Diakses Tanggal 23 November
2012.
Anonim. 2012. Fungsi dan Bagian-bagian
GPS. http:// kilometer46. wordpress.com/2010/ 06/27/
fungsi–dan–bagian–bagian– gps – etrex-vista-hcx/. Diakses Tanggal 23 November
2012.
0 Response to "Contoh Laporan Tugas Kartografi Penggunaan GPS"
Posting Komentar